KOMPAS.com - Memanfaatkan barang bekas tak melulu diterapkan
pada hunian semata. Di ruangan kantor yang terkesan formal pun barang bekas
dapat tampil menarik sekaligus multifungsi.
Kantor PT Ki Kunci Komunikasi atau akrab dikenal Kicom di
bilangan Kemang Raya, Jakarta Selatan, ini misalnya. Di ruangan seluas 82 meter
persegi ini, Kicom membutuhkan beberapa ruang untuk kerja karyawan dan ruang
rapat atau pertemuan sehingga mencoba menerapkan barang bekas dalam desain
barunya.
Rubi Roesli, arsitek yang menangani desain gedung kantor
ini, menyekat bangunan menjadi beberapa bagian ruang. Ruangan yang menarik
perhatian salah satunya adalah ruang pertemuan di tengah-tengah kantor. Rubi
membuatnya menjadi ruang berbentuk kotak dibatasi sekat yang sekaligus
berfungsi sebagai peredam suara.
Lalu, di mana barang bekasnya?
Kalau diamati dengan seksama, pada salah satu dindingnya
dibuat sebagai peredam suara tersusun dari wadah-wadah telur. Wadah ini dibeli
dari para penjual telur, yang kemudian disusun berbentuk kotak memenuhi
dinding.
Namun, peredam suara dari wadah telur ini sengaja dibuat
tidak memenuhi seluruh ruangan pertemuan. Pada dinding sekat lainnya, karena
ruangan berfungsi sebagai ruang rapat, dibutuhkan media untuk memenuhi fungsi
tersebut. Maka, pada dinding lainnya, dipilihlah kaca.
Namun, meski bukan barang bekas, kaca ini tetap memiliki
peran ganda. Kantor berkonsep paperless ini menggunakan kaca sebagai media
penyampaian tulisan.
Ruang tersebut, seperti terlihat pada gambar, memang lebih
privasi, yang biasanya digunakan beraktivitas 4-5 orang. Selain meja kursi,
diletakkan pula beberapa bean bag di dalamnya demi memberi kesan santai.